Minggu, 10 Oktober 2021

Pendidikan Di Masa Pandemi



   ImageFlow/Shutterstock.com

    Hingga kini, pandemi virus Corona belum juga berakhir. Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit Covid-19 di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.

    Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut, maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Seseorang juga dapat terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.

    Pandemi merubah pola hidup secara drastis. Hal ini berpengaruh terhadap kegiatan seluruh masyarakat secara besar besaran. Orang tidak lagi mudah untuk pergi keluar guna bekerja, rekreasi, bahkan sekolah. Banyak sektor yang terkena imbas dari pandemi virus ini. Beberapa sektor itu seperti sektor ekonomi, bisnis, pariwisata, industri, kesehatan dan lain sebagainya.



    Di sektor pendidikan, sekolah tidak lagi dilaksanakan secara tatap muka namun dilaksanakan secara daring. Terdapat dampak positif dan dampak negatif dari pembelajaran daring ini. Dampak positifnya antara lain:
a. Pembelajaran daring lebih praktis dan santai.
b. Penyampaian informasi lebih cepat dan bisa menjangkau banyak siswa.
c. Siswa lebih tertarik dalam mengerjakan tugas.
d. Guru dan siswa memperoleh pengalaman baru terkait pembelajaran daring.

Sedangkan dampak negatifnya antara lain:
a. Jaringan tidak memadai.
b. Siswa kurang paham dengan materi pembelajaran.
c. Siswa merasa kurang semangat mengikuti pembelajaran daring.
d. Keterbatasan fasilitas dalam pembelajaran daring menyulitkan siswa dan kuota internet mahal.

    Dampak negatif dari pembelajaran daring membuat beberapa siswa mengeluh karena merasa kesulitan dan merasa bahwa pembelajaran daring ini kurang efektif. Lalu bagaimana cara belajar agar lebih efektif yang dapat diterapkan di era pandemi ini?

Berikut cara-cara efektif dan tidak membosankan selama pembelajaran daring :

a. Manajemen waktu
→ Kita harus pandai mengatur waktu dengan baik, bisa dengan membuat jadwal dengan menuliskan apa saja yang harus dikerjakan dalam satu hari, dan mempunyai target yang harus dicapai.
b. Suasana ruang belajar
→ Kedua, yang perlu kita perhatikan untuk belajar dimasa pandemi yaitu ruang belajar, pilih ruang belajar yang nyaman, usahakan memilih ruang belajar yang tidak menjadi satu dengan kamar tidur. Mengapa demikian? Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa malas karena keinginan untuk rebahan di tempat tidur. Siapkan tempat yang nyaman dan tidak berisik, sehingga belajar dapat lebih efektif karena tidak ada gangguan.
c. Tidak menunda-nunda
→ Kita harus punya jadwal yang konsisten. Jadwal dan target yang telah kita susun berguna agar kita tidak menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Jadi, penting agar kita tetap dan terus mengerjakan apa yang harus dituntaskan.


    Selain memiliki beberapa dampak negatif, terdapat beberapa kendala pula dari pembelajaran daring ini, antara lain:
1. Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk kuota internet murid minimalis.
2. Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid merasa jenuh dan bosan.
3. Pembelajaran dominan belum interaktif,
4. Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau.
5. Pembelajarannya cenderung bersifat tugas online.
6. Tugas yang diberikan kepada para murid menumpuk.
7. Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis.
8. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang berintegritas.

    Sebagai seorang guru, guru harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Adapun alternatif solusi yang dapat dilakukan yaitu:
a. Lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjanggkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet.
b. Mengunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh.
c. Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bisa untuk interaktif agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.
d. Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu.
e. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan kepada para murid.
f. Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.
g. Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live agar bisa memantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian.

    Di masa pandemi ini kita harus memanfaatkan teknologi yang sudah semakin canggih ini. Kita harus memanfaatkan pembelajaran daring ini sebaik mungkin untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih baik.

5 komentar:

  1. kenapa ya menunda nunda tuh sulit banget diilangin��

    BalasHapus
  2. murid jaman sekarang kuota nya bukan habis untuk pelajaran, tapi habis karna buat ngegame :(

    BalasHapus
  3. Meski pandemi... Pendidikan harus jalan terus... Belajar sepanjang hayat. Kapanpun, dimanapun, dengan siapapun...

    BalasHapus
  4. Keren sekali tulisannya.. selain pemaparannya yang mudah diikuti, diberikan pula solusi dari permasalahan yang diangkat��

    BalasHapus
  5. Mantab....paparan yng dituangkan berdasarkan pengalaman nyata, semoga akan memberi dorongan positif bagi pembaca, dan terus berkarya anakku dan terus berani dalam mensikapi perubahan, dengan pinter pinter memanfaatkan perubahan situasi dan fenomena kehidupan.

    BalasHapus