Sumpah Pemuda: Pengertian, Kronologis dan Lagu-Lagu Pemuda Indonesia

blog.modalku.co.id

Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa penting dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Lalu, apakah pengertian dari sumpah pemuda?

• Pengertian

    Sumpah Pemuda adalah ikrar atau sumpah yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda II oleh para pemuda dan kesatuan Indonesia dari suku, agama, dan ras berbeda menjadi satu kesatuan. Hingga sampai sekarang pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

•  Kronologis

    Kemerdekaan bangsa Indonesia tak lepas dari peran pemuda-pemudi pada masa itu. Pada saat itu pergerakan para pemuda masih bersifat kedaerahan. Organisasi kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan kedaerahan adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia terus-menerus mengumandangkan persatuan Bangsa Indonesia di Belanda. 

    Perhimpunan Indonesia beranggotakan para pemuda dan pemudi dari berbagai suku dan pulau di Indonesia. Lahirnya berbagai organisasi pemuda dan adanya keinginan pemuda untuk bersatu mengakibatkan para pemuda menghimpunkan dirinya dalam Kongres Pemuda. Tujuan utama diadakan Kongres Pemuda adalah untuk menyatukan organisasi-organisasi yang sempat terpecah belah. Kongres Pemuda ini dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II.

        - Kongres Pemuda I

    Pada tahun 1928, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres Pemuda I. Kongres ini dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei di Kawasan Lapangan Banteng (Weltevreden), Jakarta. Kongres Pemuda yang pertama ini diketuai oleh Mohammad Tabrani. Susunan panitia Kongres Pemuda I adalah sebagai berikut:

1.  Ketua: Mohammad Tabrani (Jong Java)
2.  Wakil Ketua: Soemarmo (Jong Java)
3.  Sekretaris: Djamaluddin Adinegoro (Jong Soematranen Bond)
4.  Bendahara: Soewarso (Jong Java)
   

  Kongres ini diselenggarakan dengan semangat persatuan kebangsaan. Tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda I adalah untuk meningkatkan semangat persatuan para pemuda di tanah air. Dalam Kongres Pemuda I, para pemuda berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama.

Kesepakatan itu meliputi dua hal yaitu :

1. Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia, dan
2. Semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam satu wadah.

     Hasil kesepakatan ini mampu meningkatkan kemajuan yang mendukung arti pentingnya kesatuan dan persatuan antar organisasi pemuda. Kemudian para pemuda bertekad untuk segera mengadakan Kongres Pemuda II.

         - Kongres Pemuda II

    Pada bulan Juni 1928, panitia Kongres Pemuda II dibentuk. Susunan panitia nya adalah sebagai berikut:

1. Ketua : Soegondo Djojopoespito
2. Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)  
3. Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) 
4. Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond) 
5. Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond) 
6. Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia) 
7. Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes) 
8. Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon) 
9. Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemuda Kaum Betawi) 
10. Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II dengan alunan biolanya.

    Karena Kongres Pemuda I belum mencapai hasil yang memuaskan, digelarlah Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI (Pehimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) dan wakilnya Joko Marsaid dari Jong Java. Kongres ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda pemudi Indonesia,
2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia,
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

     Kongres kedua ini diselenggarakan selama dua hari dalam tiga sesi di tiga tempat yang berbeda. Kongres pemuda rapat pertama diselenggarakan di gedung Katholikee Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik), Lapangan Banteng pada hari Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat pertama dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dan berisikan paparan oleh Mohammad Yamin yang membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu; sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

     Esok harinya, pada hari Minggu 28 Oktober 1928, rapat dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pada rapat kedua ini Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro selaku pembicara berpendapat pentingnya pendidikan kebangsaan untuk anak-anak dan keseimbangan pendidikan di sekolah maupun di rumah.

     Pada rapat penutup ini, rapat dipindahkan dari Gedung Oost-Java Bioscoop ke Gedung Indonesische Clubegouw di Jalan Kramat Raya 106, yang saat ini dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda. Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Gerakan kepanduan perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini supaya memiliki sikap disiplin dan mandiri. Pada rapat penutup inilah para pemuda mencetuskan naskah Sumpah Pemuda. 

    

   Sebelum kongres kedua ini ditutup, diperdengarkan lagu Indonesia Raya untuk yang pertama kalinya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu ini dimainkan dengan biola tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Kongres kemudian ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Berikut ini adalah hasil putusan kongres pemuda II.

Sumber foto : relawan.id

• Lagu-Lagu yang Berkaitan dengan Pemuda Indonesia 

  1. Bangun Pemudi-Pemuda, ciptaan Alfred Simanjuntak.  

       Makna lagu ini adalah usaha untuk mendorong dan membakar semangat para pemuda di Tanah Air. Lagu ini menyimpan makna bahwa golongan pemuda memegang peranan penting untuk meneruskan perjuangan pahlawan bangsa yang sudah gugur. Para pemuda diingatkan untuk membuktikan perjuangan melalui perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata. Karena lagu ini, polisi militer Jepang memasukkan dirinya ke dalam daftar buronan Kempeitai Jepang.

Berikut ini adalah lagu “Bangun Pemudi-Pemuda” ciptaan Alfred Simanjuntak:

2. Satu Nusa Satu Bangsa, ciptaan Liberty Malik.

      Lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” ini menjelaskan tentang ikrar Sumpah Pemuda yaitu satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia, serta tekad membela nusa, bangsa dan bahasa. Lagu ini diperdengarkan pertama kali pada saat mengenang peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1947.

Berikut ini adalah lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” ciptaan Liberty Malik: