Selasa, 12 Oktober 2021

Pentingnya PTM di Masa Pandemi

    Dalam dunia pendidikan, interaksi antara murid dan guru tentu sangatlah penting. Namun semenjak pandemi, interkasi murid dan guru menjadi terhambat dan tidak maksimal karena pelajaran hanya dilaksanakan secara online/daring (dalam jaringan).

Meskipun terkadang pembelajaran dilaksanakan menggunakan google meet ataupun zoom meeting, interaksi antara murid dan guru tetap tidak optimal. Bahkan banyak sekali siswa yang tidak mengikuti pembelajaran daring karena berbagai kendala, salah satunya adalah kendala sinyal.

Maka karena itu, pembelajaran tatap muka sangatlah penting untuk dilaksanakan di kondisi bangsa kita yang sedang diterpa pandemi. Selain untuk menciptakan kembali interaksi antara guru dengan murid, pembelajaran tatap muka (PTM) juga sangatlah penting untuk menghindarkan anak dari adanya gangguan psikososial atau kondisi individu mencakup aspek psikis dan sosial pada anak selama PJJ.

PTM selama pandemi bisa dilakukan secara terbatas dan dibagi menjadi beberapa sesi supaya tidak menimbulkan kerumunan. Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus dilaksanakan ketika pembelajaran tatap muka terbatas dimulai, yuk baca syarat-syarat pembelajaran tatap muka terbatas di bawah ini.

Syarat-syarat pembelajaran tatap muka terbatas antara lain:

1.  Mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan guru, siswa, dan semua tenaga kependidikan beserta keluarganya.

2. Berlangsung secara dinamis menyesuaikan risiko kesehatan dan keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)

3. Satuan pendidikan pada wilayah selain tujuh provinsi dalam PPKM Darurat dapat memberikan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setelah memenuhi daftar periksa yang dipersyaratkan.

4.  Orang tua/wali pada wilayah selain tujuh provinsi dalam PPKM darurat memiliki kewenangan penuh dalam memberikan izin kepada anaknya untuk memilih antara mengikuti PTM terbatas atau belajar dari rumah. Apapun yang diinginkan orang tua terkait itu, sekolah wajib menyediakan sarana dan prasarana serta tidak melakukan diskriminasi kepada peserta didik yang memilih untuk belajar dari rumah.

5.  Guru, siswa, orang tua dan tenaga kependidikan wajib menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas

6.  Pendidik dan tenaga kependidikan wajib untuk segera melaksanakan vaksinasi.

 

 Pembelajaran tatap muka terbatas hanya dilakukan di daerah dengan level PPKM 1-3. Pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas dilakukan secara bergantian dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar. Karena ada syarat kapasitas dalam setiap kelas yaitu satu kelas hanya diisi 25% murid .


Pembelajaran Tatap Muka juga bisa dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh. PJJ bisa dilakukan melalui aplikasi grup WhatsApp atau Google Classroom untuk memberikan materi tugas kepada kelompok belajar yang pada hari tersebut tidak giliran masuk ke sekolah.

 

PTM Terbatas ini akan menghindarkan siswa dari potensi putus sekolah. Karena, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tidak optimal membuat anak terpaksa bekerja dan tidak belajar, terutama untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi. Selain itu, PTM Terbatas akan menghindarkan anak dari potensi penurunan capaian belajar anak. Pembelajaran di kelas diyakini dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik jika dibandingkan dengan PJJ. 

3 komentar:

  1. bener sih, pjj tuh bikin stress��

    BalasHapus
  2. Yes.... PTM nya kudu jalan dengan protokol kesehatan ya...

    BalasHapus
  3. PTM terus berjalan dan protkes jangan kendor 💪

    BalasHapus